Selasa, 29 Desember 2009

isi manajemen koperasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unit usaha koperasi memiliki sedikitperbedaan dengan badan usaha yang lainnya dalam sistem pemasaran, produksi, SDM, dan keuangan. Namun , dalam pembahasan kali ini hanya akan membahas sistem pemasaran koperasi.

Pemasaran diartikansebagai suatu proses untuk memudahkan barang dan jasa dari alokasi produsen sampai ke konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrikan atau produsen dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembli atau konsumen. Bahkan ada yang lebih menekankan pada kepuasan konsumen, sampai-sampai membuat falsafah “konsumen adalah raja” . jadi konsumen harus dilayani dan diupayakan kepuasannya oleh para penjual atau produsen secara optimal agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain.

Manajemen pemasaran dalam usaha koperasi memiliki sedikit perbedaan dengan usaha yang lain, karena didalam koperasi dikenal pemasaran internal, yaitu pemasaran didalam anggota. Dimana anggota memiliki perbedaan perlakuan dibanding yang bukan anggota.

Dalam pembahasan ini akan disajikan pengertian umum secara sederhana mengenai pemasaran. Pemasaran (Marketing) dalam perkoperasian akan ditinjau dari fungsi utama, yaitu penyeluran yang meliputi pembelian, penjualan, dan promosi.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitaslainnya pada suatu perusahaan. Hal ini sebabkan karena behasil atau tidaknya perusahaan dalam berusaha tergantung pada berhasil tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan yang menjadi tujuan utama perusahhan. Jadi, pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam suatu masyarakat, khususnya bagi perusahaan yang bersangkutan.

Menurut W.J.Stanton (1975,51), pemasaran merupakan kesluruhan aktivitas perdagangan yang meliputi penjualan, pembelian, pergudangan atau penyimpanan, dan promosi.

Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut. Sasaran akhir setiap usaha pemasaran adalah menempatkan barang atau jasa ketangan konsumer akhir. Pada koperasi sebagaian besar konsumennya adalah para anggotanya sendiri.

Fungsi pemasaran meliputi hal-hal berikut :
1. Fungsi pertukaran, yaitu menjual dan membeli baik bahan baku maupun barang jadi.
2. Fungsi pengadaan fisik barang dagangan yang meliputi pengangkutan dan penyimpanan, termasuk transfer sementara.
3. Fungsi pemberian jasa yaitu menanggung resiko, standarisasi, dan informasi pasar.

Selanjutnya Philip Kotler menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai. Kegiatan pemasaran dimulai dari perencanaan tentang produk, kemudian memproduksi serta menyalurkan produk atau jasa tersebut ketangan konsumen untuk dikonsomsi. Dalam perkembangan terakhir, sampai barang sudah dikonsumsipun masih menjadi tanggung jawab pemasaran dimana hal ini nampak pada pelayanan purnajual (after sales service ) . pihak produsen atau penyalur memberi garansi atas kerusakan barang yang telah dibeli sampai jangka waktu tertentu. Hal itu dimaksudkan untuk memuaskan pelanggan dan menarik minat para calon pelanggan yang baru, sehingga kuantitas penjualan mengalami kenaikan dalam waktu yang akan datang.


B. Pendekatan Pemasaran

Terdapat tiga pendekattan dasar yang biasanya digunakan dalam menguraikan sistem pemasaran (pendekatan pemasaran) yaitu :
1. Pendekatan komoditi (commodity approach) , yaitu mempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelidiki seluk beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli seperti kualitas barang, harga, merk, dan periklanan.
2. pendekatan kelembagaan (institutional approach ), yaitu pendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen,baik secara langsung maupun tidak langsung. Badan yang menyalurkan secara langsung ini dekenal dengan istilah saluran distribusi (channl of distribution), yaitu pedagang perantar seperti agen, pedagang besar, dan pengecer. Badan yang menyalurkan secara tidak langsung adalah badan yang mendukung kegiatan pemasaran seperti biro iklan, reklame, media cetak dan sebagainya.
3. pendekatan fungsional (functional approach), yaitu pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah dilaksanakan oleh sistem pemasaran. Disini berarti semua proses kegiatan pokok dari’ awal sampai akhir.

Selain pendekatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga pendekatan biaya dimana hal ini sejalan dan searah dengan pendekatan teori ekonomi.

C. Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran

Lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, menyalurkan barang dan jasa dari produsen kekonsumen, serta mempunyai hubungan organisasi satu dengan yang lain disebut sebagai lembaga pemasaran .Lembaga-lembaga inilah yang melaksanakan fungsi pemasaran sehingga terpenuhi segala kebutuhan konsumen’. Unsur-unsur pemasaran, yaitu produsen,lembaga distribusi, konsumen, dan pemerintah, diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam penyempurnaan sistem pemasaran sehingga lebih efisien.

Koperasi yang angota-anggotanya terdiri dari para produsen, terutama produsen kecil disebut sebagai koperasi produsen.

Dengan demikian, koperasi bermanfaat bagi anggotanya, yaitu dapat memberikan dan melayani kebutuhan barang baku para anggota dengan kualitas yang terjamin, jumlah yang cukup, harga yang murah, dan waktu yang sesuai. Untuk selanjutnya kita akan membahas koperasi produsen dimana keaadaan yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menjual hasil produksi mereka. Penjualan merupakan staring point atau titik awal untuk memulai usaha atau mempertimbangkan seluruh kegiatan perusahaan.

Berdasarkan prinsip identitas dari koperasi, yaitu anggota koperasi adalah sebagai pemilik dan sekaligus pelangan, maka pemberian pelayan kepada anggotanya harus benar-benar memuaskan. Pelayanan tersebut dapat diberikan dengan beraneka ragam seperti :
a. pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya saja.
b. Pelayanan terutama diberikan pada anggota, disamping kepada non-anggota.
c. Memberikan pelayanan yang sama, baik kepada anggota maupun non-anggota.
d. Kombinasi dari tiga alternatif tersebut diatas.

D. Kelemahan Pemasaran Koperasi

Beberapa faktor yang menjadi penyebab tertingalnya badan usaha koperasi dibandingkan perusahaan lainnya, dapat dilihat dari aspek peamasarannya seperti :
1. Biaya pengolahaan input relatif tinggi sedangkan harga penjualan output kurang memadai. Hal ini menyebabkan koperasi kuarang mampu bersaing.
2. kualitas barang yang dihasilkan (produksi) masih kurang baik sehingga para pelanggan banyak yang kurang puas.
3. barang hasil produksi kuarang dikenal karena blum banyak dipromosikan.
4. lokasi tempat penjualan sering kurang strategis, jauh dari tempat pembeli, dan angkutan dari tempat tersebut sulit untuk dicapai sehingga menibulkan rasa enggan bagi para pembeli.
5. lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan intensif.
6. tingkat marjin keuntungan yang diterima koperasi sangat kecil karena usaha pemasaran yang relatif panjang, terutama dalam saluran distribusi antara produsen dengan koperasi dan antara koperasi dengan pembeli termasuk pembeli non-koperasi.
7. terbatasnya informasi dan data mengenai sumber input yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi, termasuk tata cara pengadaannya.
8. rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota terhdapa pemassaran serta pemahaman pasar, karena sebagian besar anggota koperasi adalah para petani kecil, pedagang kecil, peternak, dan nelayan kecil. Pihak koperasi sendiri belum memilki tenaga pemasaran yang profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai kordinator pemasaran.
9. kurangnya informasi pasar bagi koperasi yang meliputi informasi refrensi produk para pelanggan, informasi harga, informasi mengenai jenis dan kulitas barang.
10. para anggota sebagai individu, petani atau produsen, industri kecil, dan peternak kecil lebih menyukai pergi sndiri kepasar, bertransaksi langsung dengan pembelinya, dan belum banyak memanfaatkan keuntungan dengan menjual bersama, atau melalui koperasi.
11. daerah pemasarannya masih bersifat lokal dan belum mampu menembus pasaran yang lebih luas lagi, misalnya pasar kenegara lain.

E. Efisiensi Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu diusahakan agar dapat memenuhi prefrensi konsumen. Apabila dilihat dari sudut pemasaran koperasi, maka koperasi harus dapat memenuhi prefrensi anggota. Namun semua kegiatan pemasaran itu harus tetap berorientasi pada efisiensi. Menurut Saleh Safrandji terbagi dua yaitu :
1. memantapkan loyalitas anggota dalam hal jual beli barang yang dibutuhkan oleh anggota melalui koperasi.
2. memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, penghasilan, dan inisiatif perbaikan produk, pelayanan, harga, dan biaya.
Disini diperlukan para pembina koperasi dalam hal seperti :
1. mengkaji dan mengembangkan, terutama untuk komoditi pertanian, pasar antar desa (critical link performance) untuk menunjukkan sumber daya kelembagaan agar skala usaha lebih meningkat.
2. koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya (bussines power) secara lebih efisien dan efektif, misalnya dengan konsep sistem operasional yaitu keterkaitan timbal balik antara manajer dan anggota koperasi.
3. koperasi bertindak sebagai penyusun inisiatif atau integrator agar dapat merangsang tumbuhnya pasar secara lebih luas.

F. Operasional Pemasaran Bagi Koperasi

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup pembelian, penjualan, dan promosi.

1. fungsi penjualan
fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri (secara individual) ke pasar.
2. fungsi pembelian
fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan baku dimana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

3. fungsi promosi
koperasi mempunyai kesempatan yang lebih baik dalam mendekati para produsen dan pengrajin.

G. Peranan Koperasi Dalam Pemasaran Koperasi

Disamping tiga fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, masih ada peranan koperasi yang dapat ditonjolkan, yaitu :
1. mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga marjin yang dikeluarkan oleh barang tersebut bagi penyalurnya dapat dihemat.
2. agar`para pengrajin, petani, dan produsen anggota koperasi tidak hanya menggantungkan pada suatu usaha/satu komoditi, maka koperasi harus mengembangkan diversifikasi produk yang dihasilkan.
3. informasi pasar, baik input maupun pasar output/produk jadi, kepada anggota harus sederhana dan cepat. Informasi ini dapat berwujud:
- harga jual yang lebih baik.
- Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen/calon konsumen.
- Lokasi daerah calon pelanggan.
- Informasi cara menghemat biaya pemasaran.
- Informasi sumber bahan baku, harga, dan kualitas yang baik dan murah.
- Lain-lain hal yang berkaitan dengan pemasaran barang : daya beli, waktu pembelian, masa-masa kebutuhan, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut. Sasaran akhir setiap usaha pemasaran adalah menempatkan barang atau jasa ketangan konsumer akhir. Pada koperasi sebagaian besar konsumennya adalah para anggotanya sendiri.

Manajemen pemasaran dalam usaha koperasi memiliki sedikit perbedaan dengan usaha yang lain, karena didalam koperasi dikenal pemasaran internal, yaitu pemasaran didalam anggota. Dimana anggota memiliki perbedaan perlakuan dibanding yang bukan anggota.

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup pembelian, penjualan, dan promosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar